Save Sex? No Free Sex..!!
By: Ria Fariana
Pernah gak mendapat pembagian kondom gratis? Syukurlah kalo belum.
Kalo pun di antara kamu sudah ada yang pernah didatangi aktivis LSM
(Lembaga Swadaya Masyarakat) tertentu dan mereka membagikan kondom
gratis, waspadalah! Karena ini adalah kampanye untuk menjadi penganut
paham free sex, meski terselubung.
Awal-awalnya mereka ini menamakan dirinya gerakan peduli AIDS dan
memberi kondom gratis untuk menekan angka pengidap virus HIV. Tapi
sesungguhnya jika kamu jeli, pasti muncul pertanyaan: “ngapain juga pake
kondom untuk menghindari AIDS?” Sedangkan di banyak penelitian
dibuktikan bahwa besar virus HIV itu lebih kecil daripada pori-pori yang
terdapat pada kondom. Kondom (yang terbuat dari bahan lateks) terdapat
pori-pori dengan diameter 1/60 mikron dalam keadaan tidak meregang.
Sedangkan bila dalam keadaan meregang lebarnya pori-pori mencapai 10
kali. Sementara virus HIV berdiameter 1/250 mikron. Jadi jelas bahwa
virus HIV dapat dengan leluasa lolos melalui pori-pori kondom. Intinya,
tak ada jaminan dengan memakai kondom, para pelaku free sex bisa bebas
dari penyakit AIDS.
Ujung-ujungnya dari kampanye ini adalah ‘ajakan’ untuk sama-sama
menikmati free sex tanpa takut terkena penyakit kelamin. Apa coba makna
dibagikannya kondom gratis kepada para pelajar kecuali untuk digunakan?
Alih-alih menyadarkan remaja untuk menghindari free sex, pembagian
kondom gratis ini malah semakin memicu daya ingin tahu remaja tentang
seks itu sendiri. Apalagi dikomporin dengan kondom di depan mata. Remaja
lemah iman sudah pasti tergiur ingin mencobanya. Naudzubillah.
…Ujung kampanye kondomisasi adalah ‘ajakan’ untuk melakukan free sex
tanpa takut tertular penyakit kelamin. Apa makna dibagikannya kondom
gratis kepada para pelajar kalau tidak untuk digunakan?…
So, untuk jaga-jaga buat kamu semua, mending juga baca topik
gaulislam edisi ini supaya tambah cerdas dalam mengkritisi kampanye save
sex dengan kondom. Lanjuuttt!
No free lunch
Maksudnya tidak ada barang gratis di dunia kapitalis sekarang ini.
Begitu juga dengan pembagian kondom yang katanya gratis untuk
mendapatkan seks yang aman. Pembagian ini pada permukaannya memang
terlihat gratis karena dibagikan secara cuma-cuma tanpa membayar
serupiah pun. Namun pada kenyataannya, bila kita jeli menyikapi situasi,
kondom ini sesungguhnya tidak gratis sama sekali.
Pelajar SMA dan para mahasiswa yang notabene masih sangat muda dan
polos, bisa terpancing rasa ingin tahunya dengan pembagian kondom ini.
Bukan mustahil mereka akan coba-coba menggunakannya dengan melakukan sex
before married alias berzina. Bisa dengan (maaf) pelacur yang saat ini
banting harga karena banyak pesaing, atau bahkan dengan pacarnya
sendiri.
…Percobaan pertama memakai kondom gratisan. Namun bila ketagihan,
maka mereka akan membeli kondom baru sebagai gantinya. Modus ini mirip
sekali dengan pemakaian narkoba…
Percobaan pertama memakai kondom gratisan. Namun bila ketagihan, maka
mau tidak mau mereka akan membeli kondom baru sebagai gantinya. Modus
ini mirip sekali dengan pemakaian narkoba yang memberi pancingan gratis
di awal pemakaian. Dan bila sudah ketagihan, maka si pengedar menangguk
untung dari si pecandu itu. Nggak bisa nggak, produsen kondomlah yang
diuntungkan dari kampanye save sex dengan kondom. Sangat khas ciri
masyarakat kapitalis.
Itu di satu pihak. Di pihak lain, ada sesuatu yang tersembunyi yang
jauh lebih berbahaya daripada sekadar memberi keuntungan kepada produsen
kondom.
Yup, perusakan generasi, inilah tujuan sebenarnya dari kampanye free
sex dengan kondom. Entah para aktivis kampanye itu yang memang tidak
tahu atau pura-pura tidak tahu bahwa pemakaian kondom sangatlah tidak
efektif untuk mencegah penyakit AIDS. So, masih selalu terbuka peluang
bagi siapa pun yang melakukan free sex, meski sudah memakai kondom,
untuk terjangkit penyakit yang hingga saat ini belum ada penangkalnya
itu.
Sobat muda, save sex dengan kondom hanya sebuah tameng untuk ajakan
free sex alias berzina yang mendapat legalitas atau ijin resmi. Dengan
memakai kondom, seolah ingin dikatakan “Jangan takut melakukan free sex.
Nggak perlu nikah dulu untuk bisa melakukan seks. Nggak perlu takut
kena penyakit kelamin atau AIDS. Kan sudah pake kondom.”
…Kondom menjadi alat pembenar untuk melakukan zina seks dengan pacar
karena risiko hamil jadi kecil. Yang terjadi adalah rusaknya generasi
menjadi sekumpulan generasi hobi berzina…
Yang cowok jadi merasa tenang dan damai melakukan seks bebas karena
selain slogan save sex tadi, mereka juga tidak takut pacarnya akan hamil
di luar nikah. Sedangkan bagi yang cewek juga sama saja. Kondom menjadi
alat pembenar untuk melakukan seks dengan pacar karena risiko hamil
jadi kecil. Yang terjadi adalah rusaknya generasi baik-baik menjadi
sekumpulan generasi hobi berzina di masyarakat yang memang sudah sakit
ini. Naudzubillah.
Save sex with NO free sex
Bagi kamu yang masih usia belasan tahun saat ini dan duduk di bangku
SMP atau SMA, save sex yang baik dan benar adalah dengan NO Free Sex.
Belajar aja yang rajin dan ngaji Islam dengan benar supaya kamu tahu
bahayanya melakukan free sex. Jangan pernah tergiur nikmat sesaat tapi
terlaknat sepanjang hayat. Rugi di dunia karena kamu sudah merusak harga
diri dan kesucianmu, merana di akhirat karena berzina termasuk salah
satu dari dosa besar yang ending-nya berakhir di neraka yang panas
mendidih. Hiiii…
…Bagi kamu yang masih duduk di bangku SMP atau SMA, save sex yang
baik dan benar adalah dengan NO Free Sex!! Belajar aja yang rajin dan
ngaji Islam dengan benar…
Bagi kamu yang sudah mahasiswa atau agak gedean dikit, boleh tuh save
sex dengan pasangan sah alias kudu married dulu. Selain nggak dosa,
save sex after married malah berpahala. Dan bila kamu masih belum bisa
melakoni save sex after married, maka solusinya adalah berpuasa dulu
dong. Bisa kan?
Selain peran serta kamu untuk bersikap Save sex with NO free sex,
harusnya masih ada dua pihak lain yang kudu terlibat dalam hal ini.
Masyarakat sekitar nggak boleh cuek bebek dengan merebaknya kasus free
sex. Mereka harus mempunyai kontrol untuk ber-amar ma’ruf nahi munkar
ketika ada perilaku yang menyimpang di tengah-tengah masyarakat. Nggak
boleh lagi ada anggapan ‘yang penting bukan gue pelakunya’.
Pihak terakhir yang juga kudu turut andil adalah negara. Ketika
individu dan masyarakat sudah beritikad baik dengan menolak free sex,
negara harus punya suara sama dalam hal ini. Sangat nggak ideal kalo
ternyata negara malah menyetujui dan melegalkan seks bebas dengan banyak
bermunculannya lokalisasi pelacuran. Bahkan nama lokalisasinya tenar
hingga ke mancanegara sebagai salah satu daya tarik wisata. Walah, kacau
kan?
…Bagi mahasiswa, boleh tuh save sex dengan pasangan sah alias kudu
married dulu. Selain nggak dosa, save sex after married malah berpahala…
Aneh sekali ketika sebagian pihak begitu peduli dan prihatin dengan
masa depan pemuda dan remaja, namun di pihak lain sebagian orang malah
ingin menghancurkannya. Sebagian pihak ini adalah manusia-manusia yang
ingin menyelamatkan moral dan keimanan remaja dengan mengingatkan
bahayanya free sex, sedangkan di pihak lain ada sekelompok orang yang
sok menjadi manusia dengan melegalkan perzinaan. Ironis!
Tak heran akhirnya bila remaja negeri ini menjadi terombang-ambing di
tengah dua kubu ini, antara penolak free sex versus penggiatnya.
Parahnya, ternyata banyak remaja yang ambil bagian menjadi pelaku utama
dalam kasus ini. Duh, menyedihkan banget deh!
Konspirasi 3 S
3 S = Sport, Song dan Sex. Tiga S inilah yang jadi ujung tombak
musuh-musuh Islam untuk merusak generasi muda. Slogan “3 S” sudah
terbukti berhasil melenakan pemuda-pemudi muslim.
Gelora jiwa muda yang masih fresh dan meledak-ledak menjadi sasaran
empuk untuk perusakan melalui jalur free sex ini. Media cetak
(majalah-majalah yang mengumbar aurat) dan elektronik (sinetron-sinetron
yang melulu tentang pacaran) menjadi corong pembangkit nafsu seks
remaja untuk muncul. Remaja jadi lebih memperturutkan hawa nafsunya
daripada mengejar prestasi setinggi-tingginya.
Musuh-musuh Islam tahu banget bahwa umat Islam tidak bisa hanya
diperangi dan dimusuhi secara fisik saja. Ada yang jauh lebih efektif
dari itu semua yaitu merusak kepribadian generasi muda muslim. Para
pembenci Islam ini nggak berani mengusik umat Islam Indonesia yang
jumlahnya terbesar sedunia secara langsung. Karena bila ini yang terjadi
yaitu perang secara terbuka, bisa dipastikan semangat jihad kaum
muslimin akan muncul. Oleh karena itu harus ada cara lain untuk merusak
Islam tanpa disadari oleh umat Islam sendiri. Yup, merusak moral
generasi mudanya adalah kunci jawaban itu.
…Musuh-musuh Islam merusak kepribadian generasi muda muslim melalui
free sex. Jangan mau kamu jadi sasaran empuk pengerusakan moral generasi
muslim melalui free sex …
So, cepat sadar wahai pemuda-pemudi muslim! Jangan mau kamu jadi
sasaran empuk pengerusakan moral generasi muslim melalui free sex. Yakin
deh, hidup ini terlalu indah untuk dihabiskan dengan hanya melulu
mikirin urusan seks. Nggak banget gitu loh!
Sex after married aja deh!
Islam nggak menghapuskan naluri seks (bahasa kerennya sih gharizah
an-nau’) dari dalam diri manusia. Yang ada hanyalah Islam itu mengatur
naluri seks di jalan yang baik dan benar, yaitu setelah pernikahan.
Untuk sementara ini, karena kamu masih berstatus pelajar, maka belajar
aja yang rajin demi kejayaan Islam. Yakin aja, jodohmu nggak akan lari
ke mana meski saat ini kamu nggak pacaran apalagi sampe obral seks.
Perbaiki kualitas dirimu, baik akhlak, iman dan kecerdasanmu. Karena
sebagai pemuda muslim, kamu kudu cerdas dan beriman. Kalo semua ini
sudah oke, dijamin deh, insya Allah bila saatnya tiba, kamu bisa
menikmati save sex yang barokah dan berpahala.
Agar kamu nggak tergoda, jangan dekat-dekat dengan semua hal yang
akan membuatmu piktor (pikiran kotor). Jauhi gambar-gambar atau tontonan
porno dan jorok. Batasi pergaulan dengan teman-teman yang memberi
pengaruh jelek pada dirimu. Sebaliknya, makin dekati teman-temanmu yang
shalih bagi cowok dan shalihah bagi cewek agar ada yang selalu
mengingatkan bila kamu lalai. Persibuk dirimu dengan aktivitas positif
semacam ikut karya ilmiah remaja atau hal-hal bermanfaat lainnya. Dan
yang utama, tingkatkan kedekatanmu dengan Allah SWT. Bila kamu dekat
dengan-Nya, maka tak akan ada celah bagi kamu untuk bermaksiat pada-Nya.
Bukankah Dia Mahamelihat perbuatan hamba-Nya? Bukankah Dia pasti
mencatat seluruh perbuatan hamba-hamba-Nya?
…Agar kamu nggak tergoda, jangan dekat-dekat dengan semua hal yang
akan membuatmu piktor (pikiran kotor). Jauhi gambar-gambar atau tontonan
porno dan jorok. Batasi pergaulan dengan teman-teman yang memberi
pengaruh jelek pada dirimu…
Kalo kamu semua udah pada nyadar bahwa save sex hanya dengan NO free
sex, dijamin musuh Islam akan gigit jari melihat upaya merusak generasi
muslim nggak berhasil. Apalagi bila kamu sudahlah menjadi aktivis NO
free sex, ditambah lagi dengan aktivitas yang menyadarkan teman-temanmu
agar mereka semua pada setuju bersikap NO free sex. Pasti kamu bakal
jadi pemuda muslim yang TOP banget. Jadi, mulai saat ini sebarkan
kesadaran baru ini kepada semua orang bahwa untuk menolak ide
kondomisasi adalah dengan SAVE SEX with NO Free SEX! Good luck ^_^