Rabu, 26 September 2012

insert

<?php
// Make a MySQL Connection
mysql_connect("localhost", "admin", "1admin") or die(mysql_error());
mysql_select_db("test") or die(mysql_error());

// Insert a row of information into the table "example"
mysql_query("INSERT INTO example 
(name, age) VALUES('Timmy Mellowman', '23' ) ") 
or die(mysql_error());  

mysql_query("INSERT INTO example 
(name, age) VALUES('Sandy Smith', '21' ) ") 
or die(mysql_error());  

mysql_query("INSERT INTO example 
(name, age) VALUES('Bobby Wallace', '15' ) ") 
or die(mysql_error());  

echo "Data Inserted!";

?>

Selasa, 11 September 2012

Tugas 1 Grafkom

        Televisi menjadi salah satu teknologi yang terus berkembang hingga saat ini, sejak baru mulai menggunakan teknologi tabung katoda lalu LCD dan yang paling gress saat ini yaitu menggunakan teknologi LED. Postingan ini saya akan menjelaskan beberapa teknologi tersebut, tapi sebelum itu saya akan mencoba menjelaskan sejarah televisi, karena teknologi tersebut tidak dapat terlepas dari yang namanya televisi dan monitor. Dan inilah sejarahnya ~

▪ 1831 - Joseph Henry dan Michael Faraday menemukan hukum gelombang elektro magnetik yang merupakan awal dari era komunikasi elektronik

▪ 1876 - George Carey menciptakan selenium camera yang digambarkan dapat membuat seseorang melihat gelombang listrik. Belakangan, Eugen Goldstein menyebut tembakan gelombang sinar dalam tabung hampa itu dinamakan sebagai sinar katoda.

▪ 1884 - Paul Nipkov, Ilmuwan Jerman, berhasil mengirim gambar elektronik menggunakan kepingan logam yang disebut teleskop elektrik dengan resolusi 18 garis.

▪ 1888 - Freidrich Reinitzeer, ahli botani Austria, menemukan cairan kristal (liquid crystals), yang kelak menjadi bahan baku pembuatan LCD. Namun LCD baru dikembangkan sebagai layar 60 tahun kemudian.

▪ 1897 - Tabung Sinar Katoda (CRT) pertama diciptakan ilmuwan Jerman, Karl Ferdinand Braun. Ia membuat CRT dengan layar berpendar bila ditembakan elektron. Inilah yang menjadi dasar televisi layar tabung.

▪ 1900 – Istilah Televisi pertama kali dikemukakan Constatin Perskyl dari Rusia pada acara International Congress of Electricity yang pertama dalam Pameran Teknologi Dunia di Paris.

▪ 1907 - Campbell Swinton dan Boris Rosing dalam percobaan terpisah menggunakan sinar katoda untuk mengirim gambar.

▪ 1927 - Philo T Farnsworth ilmuwan asal Utah, Amerika Serikat mengembangkan televisi modern pertama saat berusia 21 tahun. Gagasannya tentang image dissector tube menjadi dasar kerja televisi.

▪ 1929 - Vladimir Zworykin dari Rusia menyempurnakan tabung katoda yang dinamakan kinescope. Temuannya mengembangkan teknologi yang dimiliki CRT.

▪ 1940 - Peter Goldmark menciptakan televisi warna dengan resolusi mencapai 343 garis.

▪ 1958 - Sebuah karya tulis ilmiah pertama tentang LCD (Liquid Crystal Display) sebagai tampilan dikemukakan Dr. Glenn Brown.

▪ 1964 - Prototipe sel tunggal display Televisi Plasma pertamakali diciptakan Donald Bitzer dan Gene Slottow. Langkah ini dilanjutkan Larry Weber.

▪ 1967 - James Fergason menemukan teknik twisted nematic, layar LCD yang lebih praktis.

▪ 1968 - Layar LCD pertama kali diperkenalkan lembaga RCA yang dipimpin George Heilmeier.

▪ 1975 - Larry Weber dari Universitas Illionis mulai merancang layar plasma berwarna.

▪ 1979 - Para Ilmuwan dari perusahaan Kodak berhasil menciptakan tampilan jenis baru organic light emitting diode (OLED). Sejak itu, mereka terus mengembangkan jenis televisi OLED. Sementara itu, Walter Spear dan Peter Le Comber membuat display warna LCD dari bahan thin film transfer yang ringan.

▪ 1981 - Stasiun televisi Jepang, NHK, mendemonstrasikan teknologi HDTV dengan resolusi mencapai 1.125 garis.

▪ 1987 - Kodak mematenkan temuan OLED sebagai peralatan display pertama kali.

▪ 1995 - Setelah puluhan tahun melakukan penelitian, akhirnya proyek layar plasma Larry Weber selesai. Ia berhasil menciptakan layar plasma yang lebih stabil dan cemerlang. Larry Weber kemudian megadakan riset dengan investasi senilai 26 juta dolar Amerika Serikat dari perusahaan Matsushita.

▪ 2000- Masing masing jenis teknologi layar semakin disempurnakan. Baik LCD, Plasma maupun CRT terus mengeluarkan produk terakhir yang lebih sempurna dari sebelumnya.


      Begitulah kira-kira sejarah perkembangan televisi, lalu sekarang kita kembali ke topik awal mengenai Tabung Katoda, LCD, dan LED, berikut ini penjelasannya :

1. Tabung Sinar Katoda

      Tabung sinar katode (bahasa Inggris: cathode ray tube atau CRT), ditemukan oleh Karl Ferdinand Braun, merupakan sebuah tabung penampilan yang banyak digunakan dalam layar komputer, monitor video, televisi dan oskiloskop. CRT dikembangkan dari hasil kerja Philo Farnsworth yang dipakai dalam seluruh pesawat televisi sampai akhir abad 20, dan merupakan dasar perkembangan dari layar plasma, LCD dan bentuk teknologi TV lainnya.

      Versi paling awal CRT adalah sebuah dioda katode-dingin, sebuah modifikasi dari tabung Crookes (lihat sinar-X) dengan layar dilapisi fosfor, kadangkala dinamakan tabung Braun. Versi pertama yang menggunakan kathoda panas dikembangkan oleh J.B. Johnson (yang merupakan asal istilah noise Johnson) dan H.W. Weinhart dari Western Electric dan menjadi produk komersial pada 1922.

      Sinar katode adalah aliran elektron kecepatan tinggi yang dipancarkan dari katode yang dipanasi oleh elemen pemanas (heater) didalam sebuah tabung vakum.

      Dalam tabung sinar katode, elektron-elektron secara terarah, diarahkan menjadi pancaran elektron, dan pancaran elektron ini difokuskan dengan alat "defleksi yoke" oleh medan magnetik untuk diarahkan kearah posisi Horisontal dan Vertikal untuk men"scan" permukaan di ujung pandang (anode), yang sebaris dengan bahan berfosfor (biasanya berdasar atas logam transisi atau rare earth. Ketika elektron menyentuh material pada layar ini, maka elektron akan menyebabkan timbulnya cahaya. Untuk keperluan layar CRT ini supaya fosfor berpendar atau bercahaya diperlukan tegangan tinggi yaitu sekitar 25 Kilo Volt sampai 27 Kilo Volt dibangkitkan oleh alat yang bernama Flayback.

      Sebelum elektron ini menyentuh fosfor, dilayar tabung kaca elektron-elektron itu menembus pelat yang sangat tipis yang berlobang-lobang disebut skrin yang hampir sama luasnya dengan lebar layar tabung untuk memfokuskan tiga bintik warna RGB ( Red, Green, Blue ) untuk tabung layar warna. Pelat logam ini sangat tipis dan peka terhadap mangnit, jika magnit kuat akan merubah bentuk pelat ini sehingga tidak rata dan terjadilah warna yang semburat dan acak kerena tembakan elektron tidak terfokus pada ketiga titik bintik-bintik RGB, dan kejadian ini disebut degausing.

      Secara teori, CRT dan LCD memiliki perbedaan di mana CRT menggunakan elektron yang ditembakkan ke layar sehingga mewarnai menjadi suatu gambar. LCD memiliki cahaya di belakang yang konstan di mana intensitas kecerahan menjadi berbeda karena adanya penutupan/penghalangan dari molekul untuk sinar yang melewati panel.


2. LCD (Liquid Crystal Display)

      LCD adalah suatu jenis media tampilan yang menggunakan kristal cair sebagai penampil utama. LCD sudah digunakan di berbagai bidang misalnya dalam alat-alat elektronik seperti televisi, kalkulator ataupun layar komputer. Kini LCD mendominasi jenis tampilan untuk komputer meja maupun notebook karena membutuhkan daya listrik yang rendah, bentuknya tipis, mengeluarkan sedikit panas, dan memiliki resolusi tinggi.

      Pada LCD berwarna semacam monitor, terdapat banyak sekali titik cahaya (piksel) yang terdiri dari satu buah kristal cair sebagai sebuah titik cahaya. Walau disebut sebagai titik cahaya, kristal cair ini tidak memancarkan cahaya sendiri. Sumber cahaya di dalam sebuah perangkat LCD adalah lampu neon berwarna putih di bagian belakang susunan kristal cair tadi.

      Titik cahaya yang jumlahnya puluhan ribu bahkan jutaan inilah yang membentuk tampilan citra. Kutub kristal cair yang dilewati arus listrik akan berubah karena pengaruh polarisasi medan magnetik yang timbul dan oleh karenanya akan hanya membiarkan beberapa warna diteruskan sedangkan warna lainnya tersaring.


3. LED (Light Emitting Diode)

      LED adalah suatu semikonduktor yang memancarkan cahaya monokromatik yang tidak koheren ketika diberi tegangan maju.

      Gejala ini termasuk bentuk elektroluminesensi. Warna yang dihasilkan bergantung pada bahan semikonduktor yang dipakai, dan bisa juga ultraviolet dekat atau inframerah dekat.

Teknologi LED

Fungsi fisikal

      Sebuah LED adalah sejenis diode semikonduktor istimewa. Seperti sebuah diode normal, LED terdiri dari sebuah chip bahan semikonduktor yang diisi penuh, atau di-dop, dengan ketidakmurnian untuk menciptakan sebuah struktur yang disebut p-n junction. Pembawa-muatan - elektron dan lubang mengalir ke junction dari elektrode dengan voltase berbeda. Ketika elektron bertemu dengan lubang, dia jatuh ke tingkat energi yang lebih rendah, dan melepas energi dalam bentuk photon.

Emisi cahaya

      Panjang gelombang dari cahaya yang dipancarkan, dan oleh karena itu warnanya, tergantung dari selisih pita energi dari bahan yang membentuk p-n junction. Sebuah diode normal, biasanya terbuat dari silikon atau germanium, memancarkan cahaya tampak inframerah dekat, tetapi bahan yang digunakan untuk sebuah LED memiliki selisih pita energi antara cahaya inframerah dekat, tampak, dan ultraungu dekat.

Polarisasi

      Tak seperti lampu pijar dan neon, LED mempunyai kecenderungan polarisasi. Chip LED mempunyai kutub positif dan negatif (p-n) dan hanya akan menyala bila diberikan arus maju. Ini dikarenakan LED terbuat dari bahan semikonduktor yang hanya akan mengizinkan arus listrik mengalir ke satu arah dan tidak ke arah sebaliknya. Bila LED diberikan arus terbalik, hanya akan ada sedikit arus yang melewati chip LED. Ini menyebabkan chip LED tidak akan mengeluarkan emisi cahaya.

      Chip LED pada umumnya mempunyai tegangan rusak yang relatif rendah. Bila diberikan tegangan beberapa volt ke arah terbalik, biasanya sifat isolator searah LED akan jebol menyebabkan arus dapat mengalir ke arah sebaliknya.

Tegangan maju

      Karakteristik chip LED pada umumnya adalah sama dengan karakteristik diode yang hanya memerlukan tegangan tertentu untuk dapat beroperasi. Namun bila diberikan tegangan yang terlalu besar, LED akan rusak walaupun tegangan yang diberikan adalah tegangan maju. Tegangan yang diperlukan sebuah diode untuk dapat beroperasi adalah tegangan maju (Vf).

Sirkuit LED

      Sirkuit LED dapat didesain dengan cara menyusun LED dalam posisi seri maupun paralel. Bila disusun secara seri, maka yang perlu diperhatikan adalah jumlah tegangan yang diperlukan seluruh LED dalam rangkaian tadi. Namun bila LED diletakkan dalam keadaan paralel, maka yang perlu diperhatikan menjadi jumlah arus yang diperlukan seluruh LED dalam rangkaian ini.

      Menyusun LED dalam rangkaian seri akan lebih sulit jika warna LED berbeda-beda, karena tiap warna LED yang berlainan mempunyai tegangan maju (Vf) yang berbeda. Perbedaan ini akan menyebabkan bila jumlah tegangan yang diberikan oleh sumber daya listrik tidak cukup untuk membangkitkan chip LED, maka beberapa LED akan tidak menyala. Sebaliknya, bila tegangan yang diberikan terlalu besar akan berakibat kerusakan pada LED yang mempunyai tegangan maju relatif rendah.
Pada umumnya, LED yang disusun secara seri harus mempunyai tegangan maju yang sama atau paling tidak tak berbeda jauh supaya rangkaian LED ini dapat bekerja secara baik. Jika LED digunakan untuk indikator pada voltase lebih tinggi dari operasinya dirangkai seri dengan resistor untuk menyesuaikan arus agar tidak melampaui arus maksimum LED, kalau arus maksimum terlampau LED jadi rusak.

Substrat LED

      Pengembangan LED dimulai dengan alat inframerah dan merah dibuat dengan gallium arsenide. Perkembagan dalam ilmu material telah memungkinkan produksi alat dengan panjang gelombang yang lebih pendek, menghasilkan cahaya dengan warna bervariasi.

LED konvensional terbuat dari mineral inorganik yang bervariasi, menghasilkan warna sebagai berikut:

• aluminium gallium arsenide (AlGaAs) - merah dan inframerah
• gallium aluminium phosphide - hijau
• gallium arsenide/phosphide (GaAsP) - merah, oranye-merah, oranye, dan kuning
• gallium nitride (GaN) - hijau, hijau murni (atau hijau emerald), dan biru
• gallium phosphide (GaP) - merah, kuning, dan hijau
• zinc selenide (ZnSe) - biru
• indium gallium nitride (InGaN) - hijau kebiruan dan biru
• indium gallium aluminium phosphide - oranye-merah, oranye, kuning, dan hijau
• silicon carbide (SiC) - biru
• diamond (C) - ultraviolet
• silicon (Si) - biru (dalam pengembangan)
• sapphire (Al2O3) - biru

Kelemahan dari penggunaan LED adalah cepat panas dan harga yang ditawarkan lebih mahal daripada LCD dengan ukuran yang sama.



Rabu, 27 Juni 2012

ZZZZzzzz...

#include<stdio.h>

#include<conio.h>

void main()

{

float A,B,C,D,E,F;

float Hasil1, Hasil2;

clrscr();

printf("Masukan Nilai A : ");scanf("%f",&A);

printf("Masukan Nilai B : ");scanf("%f",&B);

printf("Masukan Nilai C : ");scanf("%f",&C);

printf("Masukan Nilai D : ");scanf("%f",&D);

printf("Masukan Nilai E : ");scanf("%f",&E);

printf("Masukan Nilai F : ");scanf("%f",&F);

Hasil1 = A + B + C + D + E / F;

Hasil2 = (A + B + C + D + E)/ F;

printf("%5.2f + %5.2f + %5.2f + %5.2f + %5.2f / %5.2f = %5.2f \n",A,B,C,D,E,F,Hasil1);

printf("(%5.2f + %5.2f + %5.2f + %5.2f + %5.2f) / %5.2f = %5.2f \n",A,B,C,D,E,F,Hasil2);

getch();

}

Selasa, 26 Juni 2012

Program menentukan nilai minimum dan maksimum

program min_max;
uses wincrt;
var
a              : array[1..100] of real;
i,n            : integer;
max,min : real;
begin
writeln ('masukkan banyaknya data:'); readln(n);
max:=-9999;
min:=9999;
clrscr;
    for i:=1 to n do begin
    writeln ('data ke: ',i); readln (a[i]);
        if max<(a[i]) then max := (a[i]);
        if min>(a[i]) then min   := (a[i]);
    end;
writeln('nilai maksimum       : ', max:6:2);
writeln('nilai minimum          : ', min:6:2);
end.

Program invers (3 dimensi)

uses wincrt;
label  hitung;

var
    mat,adj : array [1..5,1..5] of integer;
    det,i,j : integer;
    c:char;

begin

  clrscr;
         { tampilan awal keterangan matrik }
  gotoxy(20,4);
  writeln('Matriks Ordo 2 x 2');

  gotoxy(15,5);
  writeln('-------------------------');

  gotoxy(15,7);
  writeln('1. Input data matrik ');

  gotoxy(15,8);
  writeln('2. Menentukan Adjoin Matrik');

  gotoxy(15,9);
  writeln('3. Mencari determinan matriks');

  gotoxy(15,10);
  writeln('4. Mencari Invers matriks');
  readln;

   if c = #13 then goto hitung;

           {end tampilan awal keterangan matrik}

           {mulai proses input}
hitung:
      begin
        clrscr;
        writeln('Input Matrik Ordo 2x2');
        writeln('-------------------------');
        for i := 1 to 2 do begin
           for j:= 1 to 2 do begin
               write('matrik ke ',i,' ',j,': ');readln(mat[i,j]);
           end;
           writeln;
        end;

        for i := 1 to 2 do begin
         write('|');
          for j := 1 to 2 do begin
            write(' ',mat[i,j],' ');
              if j = 2 then write ('|');
          end;
          writeln;
        end;
                 {end proses input matrik}

        writeln;
        writeln;
                 {mulai adjoin matrik dan determinan}

        writeln('Adjoin matrik Ordo 2x2');
        writeln('-----------------------');

        adj[1,1] := mat[2,2];
        adj[1,2] := mat[1,2] * -1;
        adj[2,1] := mat[2,1] * -1;
        adj[2,2] := mat[1,1];

          for i := 1 to 2 do begin
           write('|');
             for j := 1 to 2 do begin
                 write(' ',adj[i,j],' ');
                   if j = 2 then write('|');
             end;
             writeln;
          end;
        writeln;

        det := (mat[1,1] * mat [2,2]) - (mat[1,2] * mat[2,1]);

        write('Determinan dari matrik diatas adalah ');
        writeln(det);
        writeln;
                  {end of adjoin and determinan}

                  {mulai menghitung invers matrik}

        writeln('Invers Matrik ');
        writeln('----------------');
        writeln;

        for i := 1 to 2 do begin
         write('|');
          for j := 1 to 2 do begin
            write(' ',adj[i,j]/det:3:2,' ');
              if j = 2 then write('|');
          end;
          writeln;writeln;writeln;
       end;
                    {end of hitung invers matrik}

       end;
readln;
end.

ganjil genap ( PASCAL )

program pascal;
uses wincrt;
var b:longint;
hasil : integer;

begin
writeln('bilangan = '); readln(b);
if (b mod 2)=1 then
write('ganjil')
else
write('genap');

end.

program penjualan

  Contoh Skrip-nya
  Menentukan Tipe Data Terlebih dahulu:
 type
  TForm1 = class(TForm)
    Label1: TLabel;
    Label2: TLabel;
    GroupBox1: TGroupBox;
    Label3: TLabel;
    Label4: TLabel;
    Label5: TLabel;
    Label6: TLabel;
    Edit1: TEdit;
    Edit2: TEdit;
    Edit3: TEdit;
    Edit4: TEdit;
    GroupBox2: TGroupBox;
    Edit5: TEdit;
    Edit6: TEdit;
    Edit7: TEdit;
    Edit8: TEdit;
    Button1: TButton;
    Button2: TButton;
    Button3: TButton;
    GroupBox3: TGroupBox;
    Edit9: TEdit;
    Edit10: TEdit;
    Edit11: TEdit;
    Edit12: TEdit;
    Label7: TLabel;
    Edit13: TEdit;
    Label8: TLabel;
    Label10: TLabel;
    Label11: TLabel;
    Label12: TLabel;
    Label13: TLabel;
    Label9: TLabel;
    Label14: TLabel;
    Label15: TLabel;
    Label16: TLabel;
    Label17: TLabel;
    Label18: TLabel;
    Label19: TLabel;
    Label20: TLabel;
    Label21: TLabel;
    Label22: TLabel;
    Label23: TLabel;
    Label24: TLabel;
    Edit14: TEdit;
    Edit15: TEdit;
    Edit16: TEdit;
    Label25: TLabel;
    Label26: TLabel;
    Timer1: TTimer;
    Label27: TLabel;
    Label28: TLabel;
    Label29: TLabel;
    procedure Button1Click(Sender: TObject);
    procedure Button3Click(Sender: TObject);
    procedure Button2Click(Sender: TObject);
    procedure Timer1Timer(Sender: TObject);
   
   Skrip Selanjutnya

   procedure TForm1.Button1Click(Sender: TObject);
  var hrgDasBRS,hrgDasGLR,hrgDasMYG,hrgDasTT:Currency;
    jmlBRS,jmlGLR,jmlMYG,jmlTT:integer;
    TotBRS,TotGLR,TotMYG,TotTT:Currency;
   begin
  //Mendeklarasikan Harga Satuan Barang
  hrgDasBRS:=StrToCurr(Edit1.Text);
  hrgDasGLR:=StrToCurr(Edit2.Text);
  hrgDasMYG:=StrToCurr(Edit3.Text);
  hrgDasTT:=StrToCurr(Edit4.Text);

  //Mendeklarasikan Jumlah Pembelian
  jmlBRS:=StrToInt(Edit5.Text);
  jmlGLR:=StrToInt(Edit6.Text);
  jmlMYG:=StrToInt(Edit7.Text);
  jmlTT:=StrToInt(Edit8.Text);

  //Menghitung Harga Dasar x Jumlah Beli
  TotBRS:=hrgDasBRS*jmlBRS;
  TotGLR:=hrgDasGLR*jmlGLR;
  TotMYG:=hrgDasMYG*jmlMYG;
  TotTT:=hrgDasTT*jmlTT;

  //Menulis  Hasil Ke Komponen Total
  Edit9.Text:=CurrToStr(TotBRS );
  Edit10.Text:=CurrToStr(TotGLR );
  Edit11.Text:=CurrToStr(TotMYG );
  Edit12.Text:=CurrToStr(TotTT );

  Edit13.Text:=CurrToStr(TotBRS+TotGLR+TotMYG+TotTT);

end;

 procedure TForm1.Button3Click(Sender: TObject);
begin
close;
end;

procedure TForm1.Button2Click(Sender: TObject);
begin
Edit1.Clear;
Edit2.Clear;
Edit3.Clear;
Edit4.Clear;
Edit5.Clear;
Edit6.Clear;
Edit7.Clear;
Edit8.Clear;
Edit9.Clear;
Edit10.Clear;
Edit11.Clear;
Edit12.Clear;
Edit13.Clear;
end;

procedure TForm1.Timer1Timer(Sender: TObject);
var a:Integer;
begin
  if Label1.Visible=True then
      Label1.Visible:=False
else
  if Label1.Visible=False then
      Label1.Visible:=True;
      Label27.Caption:=FormatDateTime('dd/mm/yyyy',now);
      Label28.Caption:=FormatDateTime('hh:mm:ss',now);

  //menampilkan jam dan tangggal
      Label29.Caption:=TimeToStr(time)+' '+DateTimeToStr(date);

  //menampilkan tulisan berjalan
    Label2.Left:=Label2.Left-18;

  //mengulang tulisan berjalan
   Label26.Left:=Label26.Left-3;

end;


end.

kalkulator pake VB

         Contoh Skrip nya
        Menentukan Tipe Data nya
        type
       TForm1 = class(TForm)
        Label1: TLabel;
        Label2: TLabel;
        Edit1: TEdit;
        Edit2: TEdit;
        Button1: TButton;
        Button2: TButton;
        Button3: TButton;
        Button4: TButton;
        Button5: TButton;
        Button6: TButton;
        Label3: TLabel;
        Edit3: TEdit;
        Button7: TButton;
        Button8: TButton;
        procedure Button1Click(Sender: TObject);
        procedure Button2Click(Sender: TObject);
        procedure Button3Click(Sender: TObject);
        procedure Button4Click(Sender: TObject);
        procedure Button5Click(Sender: TObject);
        procedure Button6Click(Sender: TObject);
        procedure Button7Click(Sender: TObject);
        procedure Button8Click(Sender: TObject);
        procedure TForm1.Button1Click(Sender: TObject);
        var a,g,i:real;
        begin
        a:=StrToFloat(Edit1.Text);
        g:=StrToFloat(Edit2.Text);
        i:=a+g;
        Edit3.Text:=FloatToStr(i);

        end;

        procedure TForm1.Button2Click(Sender: TObject);
        var a,g,i:real;
        begin
        a:=StrToFloat(Edit1.Text);
        g:=StrToFloat(Edit2.Text);
        i:=a-g;
        Edit3.Text:=FloatToStr(i);

        end;

         procedure TForm1.Button3Click(Sender: TObject);
         var a,g,i:real;
         begin
         a:=StrToFloat(Edit1.Text);
         g:=StrToFloat(Edit2.Text);
         i:=a*g;
        Edit3.Text:=FloatToStr(i);

         end;

         procedure TForm1.Button4Click(Sender: TObject);
         var a,g,i:real;
       begin
       a:=StrToFloat(Edit1.Text);
       g:=StrToFloat(Edit2.Text);
       i:=a/g;
       Edit3.Text:=FloatToStr(i);

       end;

       procedure TForm1.Button5Click(Sender: TObject);
       var a,g,i:integer;
       begin
       a:=StrToInt(Edit1.Text);
      g:=StrToInt(Edit2.Text);
      i:=a div g;
      Edit3.Text:=IntToStr(i);

      end;

      procedure TForm1.Button6Click(Sender: TObject);
     var a,g,i:integer;
     begin
     a:=StrToInt(Edit1.Text);
     g:=StrToInt(Edit2.Text);
      i:=a mod g;
      Edit3.Text:=IntToStr(i);

      end;

      procedure TForm1.Button7Click(Sender: TObject);
     begin
     Edit1.Clear;
     Edit2.Clear;
     Edit3.Clear;
     end;

     procedure TForm1.Button8Click(Sender: TObject);
     begin
     Close;
     end;

     end.

program menentukan ganjil dan genap...

#include <iostream.h>
#include <conio.h>
main()
{
clrscr();
int bil, sisa;
cout<<"Masukkan sebuah bilangan : ";
cin>>bil;
sisa = bil % 2;
if(sisa == 0)
cout<<bil<<" adalah bilangan genap"<<endl;
else
cout<<bil<<" adalah bilangan ganjil"<<endl;
getch();
}

# jon martin manik

Jumat, 08 Juni 2012

business plan


BAB I
PENDAHULUAN

1.        Latar Belakang
Kota Bandung sebagai pusat jajanan (kuliner) dan fashion di Indonesia merupakan sebuah peluang usaha yang sangat menjanjikan. Peluang ini tentunya sejalan juga dengan tren dan selera konsumen yang dinamis dan semakin besar terutama untuk produk-produk kuliner unik. Hal inilah yang memotivasi para produsen untuk semakin mengembangkan dan membuat produk-produk kuliner terbarukan dan unik serta mengikuti selera konsumen.
Sehubungan  dengan hal diatas, kami selaku konsumen sekaligus masyarakat umum yang menganggap itu sebagai sebuah peluang yang sangat potensial merasa perlu untuk memanfaatkan peluang tersebut. Oleh karena itu, kami membuat sebuah gagasan untuk membuat sebuah usaha dalam bidang kuliner. Adapun produk yang kami tawarkan adalah “Pizza Brownies Ceria”. Sebuah makanan jenis baru yang unik dan menarik serta sangat berbeda dengan produk kuliner-kuliner lainnya yang ada di kota Bandung.












BAB II
ANALISIS BARANG DAN JASA

2.1    Deskripsi
Selama ini kita mengetahui bahwa brownies di kota Bandung sudah tidak asing lagi dan memiliki beragam rasa dan pilihan. Namun, disini kami mencoba menawarkan brownies yang memiliki cita rasa berbeda dengan brownies yang ada. Keunikan dari produk kami yaitu kami membuat brownie ini dari pisang, yang dimana hal ini menimbulkan keunikan tersendiri. Brownies diperkirakan berasal dari Amerika Serikat sebenarnya kue brownies itu adalah produk gagal dari resep molasses candy dari adonan kue coklat yang tidak diberi baking powder secara tidak sengaja sehingga kue coklat menjadi bantat tidak mengembang.
Salah satu cerita menyatakan bahwa brownies diciptakan di Palmer House, Chicago pada tahun 1892. pertama kali muncul dalam buku memasak (1896) di Boston Cooking School yang ditulis oleh Fannie Merritt Farmer. muncul lagi pada tahun 1907, berada di Lowney’s Cook Book, ditulis oleh Maria Willett Howard. Ia menambahkan beberapa bahan dalam resep yang ditulis oleh Fannie Merritt Farmer. Seiring jaman kue brownies banyak perubahan dengan tambahan – tambahan bahan adonan hingga menjadi sempurna kue tersebut dan brownies sudah populer sejak tahun 1920-an hingga sekarang dulu kue brownies adalah makanan kalangan yang elite tapi sekarang dikalangan mana pun bisa mengkomsumsinya karena mudah cara pembuatannya dan terjangkau dalam pembuatan adonan tersebut.
2.2    Perbandingan
Keunikan atau keunggulan dari pizza brownies keju, yaitu:
1.      Makanan yang sehat
2.      Memiliki bentuk yang unik menyerupai pizza
3.      Memiliki rasa yang unik
4.      Dikemas secara praktis dan higienis
5.      Makanan berkualitas restoran dapat dinikmati dengan harga terjangkau.
BAB III
ASPEK PEMASARAN

3.1    Segmentasi
Produk ini diutamakan akan dipasarkan di kalangan umum, setelah itu rencana pengembangan usaha akan dilebarkan ke tempat-tempat publik yang potensial. Untuk pembukaan awal akan di buka di daerah pusat jajanan yang terletak di Dago. Pemilihan tempat jajanan ini dalam pemasaran adalah dikarenakan banyaknnya kebutuhan masyarakat yang membutuhkan makanan yang mengenyangkan, lezat, sehat, praktis, dan pastinya dengan harga yang terjangkau dalam menunjang segala aktifitasnya.

3.2    Pesaing Bisnis Perusahaan
Pesaing dari bisnis kami terdiri dari pasaing langsung dan pesaing tidak langsung sebagai berikut:
1.      Pesaing langsung
Pedagang yang menjual makanan brownies
2.      Pesaing tidak langsung
Pedagang yang menjual makanan camilan kecil dan makanan berat yang memiliki menu selain brownies

3.3    Strategi Pemasaran
Product
Produk yang akan dipasarkan yaitu “Pizza Brownies Ceria” yang berbahan dasar coklat. Makanan ini dipilih karena merupakan sumber serat dan karbohidrat kompleks. Karbohidrat yang memberikan tubuh kita vitamin, mineral dan energi.
Tampilan yang kami buat untuk produk ini terdiri dari desain, kemasan, labelling. Dan packaging. Desain produk dapat dilihat pada gambar di bawah ini :
             

Untuk lapisan pisang brownies: 
1. Kue tepung gandum utuh 1 cangkir 
2. Lelehkan chocolate chips semi manis 1 /4 cangkir 
3. Kakao tidak manis 1 /4 cangkir 
4. Tanpa lemak susu bubuk kering 1 /4 cangkir 
5. Baking soda 1 /4 sdt 
6. Masak pisang 1 besar 
7. Gula  1 /2 cangkir 
8. Telur 1 besar 
9. Susu mentega 1 /4 cangkir 
10.Vanilla ekstrak 1 sdm 

Untuk topping: 
1. Pisang - Diiris 
2. Heavy whipping cream - Whipped dan dingin 
3. Agave nektar - Untuk gerimis 
Price
Harga yang kami tawarkan untuk satu buah Pizza Brownies Ceria Rp. 30.000,- dapat dinikmati oleh 5 orang. Harga yang kami tawarkan sewaktu-waktu dapat berubah sesuai dengan kondisi pasar dan kondisi ekonomi. Metode penetapan harga yang kami gunakan adalah Cost Plus Pricing Method.

Place
Tempat yang akan kami gunakan dalam pemasaran kami adalah tempat jajanan dan tempat umum yang ramai.

Promotion
Promosi yang akan kami lakukan untuk memasarkan produk ini dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya adalah:
a.         Penyebaran informasi dari mulut ke mulut
Memberikan informasi mengenai produk kepada kerabat, teman dan relasi
b.         Penyebaran Pamflet dan Brosur
       Penyebaran Pamflet dan Brosur digunakan untuk mengefektifkan strategi pemasaran produk kami dengan cara melakukan penempelan di tempat-tempat umum yang diizinkan, di wilayah pemasaran.
c.         Pemasangan Spanduk
       Pemasangan spanduk di lokasi usaha dengan warna dan desain yang menarik untuk mengundang konsumen dan menampilkan desain dari produk “Pizza Brownies Ceria”.

People
Pasar yang kami pilih adalah masyarakat dan orang-orang yang mempunyai kegemaran memakan brownies.

Process
Proses pembuatan produk ini mudah dan menyehatkan bagi pengonsumsinya.
Metode: 
1. Panaskan oven ke 350F. 
2. Olesi kue bulat timah dan sisihkan. 
3. Campur semua bahan kering, tepung terigu kue utuh, coklat, susu bubuk dan soda kue dalam mangkuk. 
4. Dalam food processor, campur pisang, keripik cokelat leleh, gula, telur, buttermilk, dan vanili sampai halus. 
5. Kocok pada bahan kering ke dalam campuran basah hanya sampai gabungan, tidak atas campuran.
6. Panggang pada suhu 350F selama 20-25 menit atau sampai tusuk gigi keluar bersih saat dimasukkan di tengah. Jangan terlalu panggang.
7. Biarkan dingin sepenuhnya. Atas dengan whipped cream, dan pisang dan gerimis Agave nektar sedikit (atau madu akan bekerja dengan baik juga) di atas.
 Sehingga produk Pizza Brownies Keju” disajikan secara lezat, hangat, dan sehat.















BAB IV
ANALISIS LINGKUNGAN (SWOT ANALYST)

4.1    Analisis Lingkungan Internal
Strength (Kekuatan)
a.       Bahan baku mudah di dapat
b.      Merupakan produk jenis baru yang akan menarik konsumen
c.       Bentuk dan design produk yang menarik dan kreatif
d.      Menggunakan peralatan memasak yang sederhana dan mudah di dapat
e.       Harga bahan baku yang relatif terjangkau
f.       Produk yang cocok untuk semua usia
g.      Produk sehat dan halal

Weakness (Kelemahan)
a.       Terbatasnya SDM
b.      Kualitas SDM yang belum optimal

4.2    Analisis Lingkungan Eksternal
Opportunity (Peluang)
a.       Bandung terkenal sebagi pusat jajanan (kuliner)
b.      Selera masyarakat yang cenderung tertarik pada kuliner
c.       Banyak Masyarakat yang tidak sempat sarapan atau makan siang karena keterbatasan waktu.
d.      Perkembangan ekonomi dalam bidang kuliner sedang berkembang dan prospeknya memiliki going concern yang kuat

Treath (Hambatan/Tantangan)
a.       Banyak persaingan produk dalam bidang kuliner
b.      Ancaman produk kurang diminati
c.       Kebijakan harga bahan pokok dari pemerintah
d.      Isu-isu media masa akan bahan baku berbahaya
e.       Perizinan lokasi usaha yang relatif sulit


























BAB V
ASPEK KEUANGAN

5.1    Struktur Modal
Struktur Modal untuk usaha ini ada 2 jenis, yaitu:
1.      Modal sendiri
Modal sendiri diperoleh dari para pemilik yang memberikan modal masing-masing 20%
2.      Modal pinjaman
Modal pinjaman diperoleh dari dana yang diterima dari investor yang menanamkan modalnya untuk usaha dagang ini.

5.2    Kebutuhan Dana
Rincian Biaya
Perkiraan dana yang dibutuhkan pada triwulan pertama (tahun ke-0), sebagai berikut:
1.        Biaya Peralatan
No
Nama Peralatan
Satuan
Jumlah
 Harga
 Total
1
Kompor Gas
Buah
1
Rp   200.000
Rp     200.000
2
Tabung Gas
Buah
1
Rp   500.000
Rp     500.000
3
Selang Gas
Buah
1
Rp     77.000
Rp       77.000
4
Teflon
Buah
1
Rp     50.000
Rp       50.000
5
Wajan
Buah
1
Rp     30.000
Rp       30.000
6
Wadah
Buah
4
Rp      5.000
Rp       20.000
7
Piring
Buah
3
Rp      3.000
Rp        9.000
8
Talenan
Buah
1
Rp     10.000
Rp       10.000
9
Pisau
Buah
1
Rp      5.000
Rp        5.000
10
Sendok
Lusin
1
Rp     10.000
Rp       10.000
11
Kursi
Buah
3
Rp     20.000
Rp       60.000
12
Ember
Buah
1
Rp     10.000
Rp       10.000
TOTAL
Rp.    981.000

2.        Biaya Perlengkapan
No
Nama Perlengkapan
Satuan
Jumlah
 Harga
 Total
1
Sapu
Buah
1
Rp      9.900
Rp        9.900
2
Lap
Buah
3
Rp      1.250
Rp        3.750
3
Kotak Pizza
Buah
1000
Rp         400
Rp     400.000
4
Sendok Plastik
Buah
1000
Rp         200
Rp     200.000
5
Plastik
Bungkus
20
Rp      3.000
Rp       60.000
6
Celemek
Buah
1
Rp      7.500
Rp     750.000
7
Tempat sampah
Buah
1
Rp      7.500
Rp     750.000
TOTAL
Rp  2.173.650

3.        Biaya Bahan Baku Utama untuk 1 loyang
No.
Jenis Bahan Baku
Satuan
 Biaya
1.
Tepung Gandum
1 kg
Rp. 10.000
2.
Coklat
1 bungkus
Rp  10.000
3.
Kakao
1 bungkus
Rp    7.000
4.
Susu Bubuk
1 kotak
Rp  15.000
5.
Baking Soda
1
Rp    3.000
6.
Pisang
1 kg
Rp    5.000
7.
Gula
1 kg
Rp   12.000
8.
Telor
 4 buah
Rp    4.000
9.
Susu Mentega
1 bungkus
Rp  15.000
10
Vanila
15 pcs
Rp    1.500
Jumlah Biaya
Rp  82.500

Jadi, dalam setiap kali memproduksi Pizza Brownies Ceria, kami mengeluarkan biaya bahan baku sebesar Rp 82.500,- dan setelah kami melakukan praktek pembuatan Pizza Brownies Ceria secara langsung, kami dapat mengetahui bahwa dalam setiap 1 kali memproduksi Pizza Brownies Ceria dihasilkan sebanyak 4 buah pizza brownies ceria

4.        Biaya Operasional
No.
Jenis Biaya Umum Pabrik
Total Biaya per Tahun
1.
Bahan Bakar ( Gas Elpiji )
 Rp       800.000
2.
Listrik
 Rp       300.000
3.
Air
 Rp       120.000
4.
Sampah
 Rp         60.000
5.
Biaya Sewa
 Rp    3.000.000
6.
Karyawan
 Rp    4.000.000
Total
 Rp8.280.000


4.3 Proyeksi Laba Rugi
Keterangan
Bulan 3 (Rp)
Bulan 6 (Rp)
Bulan 9 (Rp)
Bulan 12 (Rp)
A. PENDAPATAN
15.500.000
20.600.000
21.900.000
24.000.000
B. BIAYA POKOK PRODUKSI
1. Bahan Baku & Penolong
3.447.500
4.492.250
5.641.475
7.905.623
2. Tenaga Kerja Produksi
1.000.000
1.450.000
1.615.000
1.896.500
Total Biaya Produksi
4.447.500
5.942.250
7.256.475
9.802.123
C. LABA USAHA (A-B)
11.052.500
14.657.750
14.643.525
14.197.877
D. BIAYA USAHA
1. Biaya Admin Umum (kas)
-
-
-
-
2. Biaya Pemasaran (kas)
90.000
99.000
108.900
119.790
E.Total Biaya Usaha
90.000
99.000
108.900
119.790
F. LABA USAHASA (C-E)
10.962.500
14.558.750
14.543.625
14.078.087
G. LABA SEBELUM PAJAK
10.962.500
14.558.750
14.543.625
14.078.087
H. Estimasi Resiko
408.559
500.834
713.637
946.419
I. LABA SETELAH RESIKO
10.553.941
14.057.916
13.829.988
13.131.668

4.4 Proyeksi Arus Kas
KETERANGAN
Bulan 0
Bulan 3
Bulan 6
Bulan 9
Bulan 12
A. ARUS KAS MASUSK





1. Penjualan Tunai

       21.000.000
       29.600.000
       35.800.000
       43.000.000
2. Piutang





3. Modal Sendiri
                    -  




4. Kredit Investasi
       7.000.000




5. Kredit Modal Kerja
        4.157.500




6. Saldo Kas Awal

        9.842.500
18.442.500       
       24.642.500
       31.842.500
TOTAL KAS MASUK
       11.157.500
30.842.500      
48.042.500
       60.442.500
     74.842.500
B. ARUS KAS KELUAR





1. Investasi
       9.748.650




2. Biaya Pokok Produksi (kas)

       12.382.500
       13.920.750
       14.612.825
       18.474.108
3. Biaya usaha (kas)

             90.000
             99.000
           108.900
           119.790
TOTAL KAS KELUAR
       9.748.650
       14.647.365
       15.194.615
       15.896.590
       19.768.763
C. KAS NETTO (A-B)
        1.408.850
       16.195.135
       32.847.885
       44.545.910
       55.073.737
D. KEWAJIBAN BANK





1. Angsuran Kredit Investasi

        1.174.865
        1.174.865
        1.174.865
        1.174.865
2. Angsuran Kredit Modal Kerja

        5.157.500



TOTAL KEWAJIBAN BANK
                    -  
        6.332.365
        1.174.865
        1.174.865
        1.174.865
E. SALDO KAS AKHIR (C-D)
        1.408.850
       9.862.770
31.673.020       
       43.371.045
53.898.872                

4.5 Proyeksi Neraca
KETERANGAN
Bulan 0
Bulan 3
Bulan 6
Bulan 9
Bulan 12
I. HARTA





A. HARTA LANCAR





1. Kas
       5.157.500
     13.677.770
     33.908.290
     56.636.835
     81.693.208
2. Piutang





3. Persediaan





4. Resiko

     (1.408.560)
     (3.472.394)
     (5.786.032)
     (8.332.452)
Total Harta Lancar
       5.157.500
     12.269.210
     30.435.896
     50.850.803
     73.360.756
B. HARTA TETAP





1. Tanah
                    -  
                    -  
                    -  
                    -  
                    -  
2. Perlengkapan
       500.000
       500.000
       500.000
       500.000
       500.000
3. Peralatan
       700.000
       700.000
       700.000
       700.000
       700.000
4. Inventaris Kantor
                    -  
                    -  
                    -  
                    -  
                    -  
5. Sewa dibayar dimuka
       3.000.000
       3.000.000
       3.000.000
       3.000.000
       3.000.000
6. Lain-lain
                    -  
                    -  
                    -  
                    -  
                    -  
Total Harta Tetap
     4.200.000
     4.200.000
     4.200.000
     4.200.000
     4.200.000
TOTAL HARTA (A+B)
9.357.500
16.469.210
34.635.896
55.050.803
77.560.756
II. HUTANG DAN MODAL





A. HUTANG LANCAR





1. Hutang Dagang





2. Kredit Modal Kerja
       5.157.500
                    -  
                    -  
                    -  
                    -  
3. Hutang Pajak

                    -  
                    -  
                    -  
                    -  
Total Hutang Lancar
       5.157.500
                    -  
                    -  
                    -  
                    -  
B. HUTANG JANGKA PANJANG





1. Hutang investasi
     5.000.000
5.500.000
6.000.000
7.000.000
7.500.000
Total Hutang Jangka Panjang
     5.000.000
5.500.000
6.000.000
7.000.000
7.500.000
C. MODAL





1. Modal Sendiri
                    -  
                    -  
                    -  
                    -  
                    -  
2. Laba Periode lalu


6.200.000
15.400.000
21.600.000
3. Laba

5.200.000
11.400.000
19.000.000
25.400.000
Total Modal
                    -  
5.200.000
17.600.000
34.400.000
47.000.000
TOTAL HUTANG DAN MODAL
     10.157.500
     
23.600.000
41.400.000
54.500.000
10.700.000

4.6        Analisis Keuangan
KETERANGAN
Bulan 3
Bulan 6
Bulan 9
Bulan 12
A. RATIO LIKUIDITAS




1. Working Capital to Total Assets Ratio
53%
75%
84%
89%
B. RATIO LEVERAGE




1. Total Debt to Total Equity Ratio
83%
30%
16%
9%
2. Total Debt to Total Assets Ratio
45%
23%
14%
9%
C. RATIO AKTIVITAS




1. Total Assets Turn Over
135%
97%
73%
59%
2. Working Capital Turn Over
257%
130%
86%
65%
D. RATIO KEUNTUNGAN




1. Profit Margin
45%
52%
53%
53%
2. Rate of Return on Investment (Rentabilitas Ekonomis)
61%
51%
38%
31%
3. Rate of Return for the owners (Rentabilitas Modal sendiri)
111%
66%
44%
34%

2.Pay back Period
Pay back period merupakan hasil bagi antara proses tahun pertama dan jumlah bulan dalam satu tahun. Berikut ini adalah hitungannya :


Tingkat pengembalian modal per bulan:
Proceed tahun ke 1 = 24.000.000      =  Rp 2.000.000
        12 bulan                    12

     Total investasi                             =    9.748.650    =  4,87 bulan= 5 bulan
     Tingkat pengembalian per bulan     2.000.000

Pay back period ini menunjukan seberapa lama  investasi kita akan kembali. Berdasarkan hasil analisis, maka investasi akan kembali setelah 5 bulan.


















BAB VI
ASPEK SUMBER DAYA MANUSIA

6.1    Umum
  1. Nama Pemilik                                     :  Jon martin manik
  2. Alamat Kantor dan Tempat Usaha     :  Jl. Dago di Bandung
  3. Bentuk Usaha                                     :  Perusahaan Perseorangan
  4. Tahun Berdiri                                      :  2012

6.2    Struktur Organisasi
      Struktur organisasi adalah spefikasi pekerjaan yang harus dilakukan dalam suatu peusahaan ataupun dalam suatu organisasi  dengan cara mengaitkan satu pekerjaan dengan pekerjaan yang lainnya. Adapun faktor-faktor dalam menentukan struktur organisasi tersebut kami pertimbangkan dari berbagai hal, diantaranya adalah melihat bentuk dari perusahaan kami sendiri dan pertimbangan-pertimbangan lainnya. Sehingga kami dapat menyimpulkan bagaimana struktur organisasi yang pantas untuk perusahaan kami. Dalam perusahaan ini, kami menggunakan sistem perusahaan yang terdiri dari Direktur, Manajer Pemasaran, dan Manajer Keuangan, karena melihat perusahaan kami yang berbentuk perusahaan dagang dan lebih banyak memberikan pelayanan jasa, maka kami menentukan sistem organisasinya sebagai berikut.



 Adapun struktur organisasi dan garis komandonya adalah sebagai berikut :
6.3    Analisis Jabatan
1.      Manajer Umum, adalah seorang pemimpin dalam suatu perusahaan yang bertanggung jawab atas kinerja perusahaan yang dipimpinnya.
a.       Uraian Jabatan
·   Fungsi              :  Sebagai pengambil keputusan
·   Uraian tugas    :
-              memimpin perusahaan
-              mengambil keputusan
-              mendelegasikan tugas
-              mengatur jalannya usaha
·  Wewenang      :
-      mengevaluasi kinerja dari seluruh elemen sumber daya manusia yang terlibat dalam kelangsungan usaha perusahaan
-      Merubah keputusan atau kebijakan
-      Mengambil keputusan
-      Membuat konsep program kerja di masa depan
·  Tanggung jawab :       
-             Mengelolaan organisasi secara menyeluruh
-             Menetapkan kebijakan –kebijakan organisasi
-             Memberi arah bagi interaksi organisasi dengan lingkungannya
·   Hubungan Kerja          :  mengatur langkah kerja dan kebijakan atas setiap bagian yang berada di bawahnya
·   Bahan, alat, mesin :  komputer, ATK, laporan dari setiap bagian.

2.      Kepala Bagian keuangan
a.       Uraian Jabatan
·   Fungsi              :  Sebagai pengambil keputusan dalam hal keuangan
·   Uraian tugas    : 
-   Membuat perencanaan keuangan perusahaan
-            Mengatur arus pemasukan dan pengeluaran keuangan pada perusahaan
-            Membuat laporan mengenai posisi arus kas harian dan posisi modal kerja sekaligus melaporkannya;
-            merencanakan dan mengawasi fungsi akuntansi dan sumber-sumber keuangan.
-            Membuat laporan keuangan
-            Melakukan pembayaran kepada pihak supplier ataupun pembayaran bulanan dan membayar pajak perusahaan.
·  Wewenang      : 
-            Memutuskan kebijakan atas pengelolaan keuangan perusahaan
·  Tanggung Jawab :
-            Bertanggung jawab atas masalah  keuangan perusahaan
-            Bertanggung jawab atas penyediaan uang
-            Bertanggung jawab atas pembagian hasil laba perusahaan kepada seluruh anggota
·  Hubungan Kerja          :  mengatur langkah kerja dan kebijakan atas setiap bagian yang berada di jajarannya serta berkoordinasi dengan bagian yang ada di atasnya.
·  Bahan, alat, mesin :  komputer, ATK, laporan dari setiap bagian.

3.      Kepala Bagian  Produksi
a.    Uraian Jabatan
·   Fungsi                :  Sebagai pengambil keputusan dalam hal produksi
·   Uraian tugas       : 
-      Mengendalikan  proses produksi pembuatan syomay.
-            Menentukan kapasitas produksi yang akan dihasilkan
-            Melakukan pengawasan terhadap kualitas.
-            Membuat rencana produksi yang akan dihasilkan
-            Mengontrol kinerja perusahaan yang berhubungan dengan proses produksi
-            Melakukan pegiriman kepada Manajer Pemasaran
· Wewenang         :  
-                 Memutuskan kebijakan nmengenai proses produksi
-                 Menetapkan prosedur dan mekanisme produksi
-                 Mengubah cara produksi yang dinilai tidak efisien
· Tanggung Jawab :
-                 Bertanggung jawab atas proses produksi
-                 Bertanggung jawab atas penyediaan uang
-                 Bertanggung jawab atas pembagian hasil laba perusahaan kepada seluruh anggota.
· Hubungan Kerja            :  mengatur langkah kerja dan kebijakan atas setiap bagian yang berada di jajarannya serta berkoordinasi dengan bagian yang ada di atasnya.
· Bahan, alat, mesin :  komputer, ATK, laporan dari setiap bagian.

4.      Kepala Bagian  Pemasaran
a.       Uraian Jabatan
·   Fungsi                :  Sebagai pengambil keputusan dalam hal pemasaran
·   Uraian tugas       :
-                 Mempromosikan perusahaan kepada konsumen;
-                 Menciptakan dan memperluas pangsa pasar;
-                 Menganalisa keinginan konsumen terhadap pangsa pasar;
-                 Menangkap peluang pasar yang ada serta meraih kesempatan sebanyak mungkin;
-                 Merencanakan dan melaksanakan strategi pemasaran;
-                 Menyampaikan produk-produk dari produsen ke konsumen.
· Wewenang         : 
-                 Memutuskan jalur distribusi apa yang akan digunakan oleh perusahaan
-                 Membuat anggaran biaya promosi/pemasaran
· Tanggung Jawab :
-                 Bertanggung jawab atas kegiatan promosi perusahaan dan produk
-                 Bertanggung jawab atas penganggaran biaya pemasaran
· Hubungan Kerja            :  mengatur langkah kerja dan kebijakan atas setiap bagian yang berada di jajarannya serta berkoordinasi dengan bagian yang ada di atasnya.
· Bahan, alat, mesin :  komputer, ATK, laporan dari setiap bagian.

5.      Kepala Bagian Penjualan
a.       Uraian Jabatan
·   Fungsi                :  Sebagai pengambil keputusan dalam hal penjualan
·   Uraian tugas       :
-          Menjaga Boot atau kios;
-          Mengelola penjualan setiap harinya;
-          Menganalisa keinginan konsumen terhadap pangsa pasar;
-          Menyampaikan produk-produk dari produsen ke konsumen.
· Wewenang         : 
-       Memutuskan jalur distribusi apa yang akan digunakan oleh perusahaan
-       Membuat anggaran biaya penjualan
· Tanggung Jawab :
-            Bertanggung jawab atas kegiatan penjualan
-            Bertanggung jawab atas penganggaran penjualan
· Hubungan Kerja            :  mengatur langkah kerja dan kebijakan atas setiap bagian yang berada di jajarannya serta berkoordinasi dengan bagian yang ada di atasnya.
· Bahan, alat, mesin :  komputer, ATK, laporan dari setiap bagian.












BAB VII
Aspek Sosial dan Politik

7.1    Aspek Sosial
1.    Dengan membuka bisnis ini kami menciptakan lapangan pekerjaan baru khususnya merekrut tenaga kerja atau masyarakat sekitar yang membutuhkan pekerjaan. Sehingga mampu menambah penghasilan bagi pekerja tersebut
2.    Mempermudah masyarakat yang ingin mencari makanan dan bsinis kita ini menyediakan produk unik yang dijamin mampu menarik minat orang untuk mengkonsumsinya.
3.    Bisnis ini didirikan oleh sekelompok teman yang mau bekerjasama membuka sebuah usaha bisnis untuk menambah penghasilan. Jadi dengan dijalankannya ini menambah nilai kerja sama  dan kekompakan diantara kelompok teman tersebut.

7.2    Aspek Politik
Dengan dibukanya bisnis baru ini, maka akan timbul persaingan diantara para pedagang yang ada disekitar kios atau foodcourt. Namun untuk mencegah dari persaingan tersebut maka kami menyusun strategi bisnis untuk meningkatkan kualitas dan daya tarik pelanggan. Contohnya harga yang sesuai standar mahasiswa, produk makanan yang unik dan beda dari yang lain, serta rasanya yang dijamin unik dan enak, jarang dijumpai dipasaran (tempat lain).






BUSINESS PLAN KEWIRAUSAHAAN
PIZZA BROWNIES CERIA
Jl. Mentari No.15 Dago Atas

Disusun Oleh: Jon martin manik
NPM 0610u058
Kelas : D


UNIVERSITAS WIDYATAMA
JURUSAN INFORMATIKA
2012
BANDUNG